Cara Memperbaiki Hardisk yang rusak atau tidak terbaca


Cara Mudah Memperbaiki Hardisk yang rusak memang gampang-gampang susah. Namun sobat pandaanku bisa mencobanya untuk memperbaikinya dan tentunya dengan memahami terlebih dahulu cara memperbaikinya dan juga level kerusakannya. Gampang -gampang susah dalam memperbaiki hardisk adalah kaliamat yang memang sedikit kurang meyakinkan. Namun memang begitulah kenyataanya bahwa berhasil tidaknya memperbaiki harddisk rusak tergantung pada seberapa parah/level kerusakan hardisk. Hardisk merupakan hardware vital dan penting peranannya pada sebuah komputer atau laptop. Tanpa hardisk system operasi komputer atau laptop tidak mungkin bisa berjalan. Dan menurut saya pribadi, selama hardisk itu tidak mengalami rusak secara fisik atau terbakar mainboardnya maka masih ada harapan menyelamatkan hardisk beserta data-data yang ada di dalamnya.
Nah secara umum kerusakan hardisk bisa dikategorikan menjadi 4 level.
Level 1 : Kerusakan Yang Dikarenakan Bad sector. 
Cara menanganinya:
1. Penanganan awal bisa gunakan perintah FORMAT C:/C
(sesuaikan dengan drive yg akan diformat).
/C digunakan untuk mebersihkan cluster yg rusak.
2. Bila step 1 nggak berhasil maka gunakan program Disk Manager dari masing-
masing pabrik pembuat Harddisk.
3. Bila step 2 nggak berhasil gunakan software HDDREG , silahkan download di
internet programnya.
4. Jika step 3 nggak berhasil coba cara Low Level Format atau Zero File.
5. Jika masih belum bisa, maka lakukan pembagian sector harddisk dan jangan
gunakan lagi sector yang rusak.
Level 2 : Kerusakan Yang Dikarenakan Kehilangan Partisi Hardisk dan Data 
Hal ini bisa terjadi karena virus atau cara yang salah dalam menggunakan program utility. Ada hal penting yang harus diperhatikan ketika akan mengembalikan partisi hardisk yang hilang, yakni Jenis File System dan Kapasitasnya. File System FAT lebih mudah penanganannya dibanding NTFS atau File System Linux. Maka dari itu periksa terlebih dahulu menggunakan FDISK atau Disk Manager. Setelah selesai di cek maka kalian bisa mengembalikan partisi hardisk menggunakan software Acronis Disk Director, Handy Recovery, Stellar Phoniex dll.
Level 3 : Hardisk Terdeteksi BIOS Tapi Tidak Dapat Digunakan
Hal ini bisa terjadi karena disebabkan oleh Firmware yang bermasalah. Biasanya terjadi pada hardisk merk Maxtor dengan seri nama Dewa. nah untuk memperbaikinya kalian bisa download program Firmware dari website merk hardisk tersebut.
Level 4 : Hardisk Tidak Terdeteksi BIOS
Ini merupakan level paling parah. Boleh jadi harus utak-atik komponen elektronika didalamnya. Nah untuk menaganinya berikut prosedurnya:
1. Periksa arus listrik yg mengalir ke harddisk
2. Ganti IC pada mainboard Hardisk
3. Buka Penutup Cover harddisk dan cek posisi Head hardisk
4. Cara yg extreme dengan Canibal hardisk yg lain
Cara Memperbaiki Hardisk Yang Tidak Terbaca
Kerusakan yg terjadi pada level ini bisanya disebabkan Bad sector. Untuk menanganinya ada beberapa cara dan variasi percobaan, disesuaikan dengan merk harddisk dan banyaknya bad sector.
- Untuk penangan awal bisa gunakan perintah FORMAT C:/C (sesuaikan dengan drive yg akan diformat). /C digunakan untuk membersihkan cluster yg rusak.
- cara kedua jika belum berhasil bisa gunakan program Disk Manager dari masing-masing pabrik pembuat harddisk.
- Jika belum berhasil juga anda bisa gunakan software HDDREG , silahkan download di internet programnya.
- Jika belum berhasil coba cara Low Level Format atau Zero File.
- Jika masih belum bisa, anda bisa lakukan pemotongan sector harddisk yg rusak, dengan cara membaginya dan tidak menggunakan sector yang rusak.
Level 2
Kerusakan yang terjadi pada level 2 adalah Kehilangan Partisi harddisk dan Data. Ini bisa disebabkan oleh virus atau kesalahan menggunakan program utility. Ada yg perlu diperhatikan dalam mengembalikan Partisi harddisk yang hilang, yaitu kapasitas harddisk dan Jenis File Systemnya. Partisi dengan File System FAT lebih mudah dikembalikan dibanding NTFS atau File System Linux.
- Cek terlebih dahulu partisi harddisk dengan menggunakan FDISK atau Disk Manager
- Untuk mengembalikannya bisa gunakan software seperti Acronis Disk Director, Handy Recovery, Stellar Phoniex dll.
Level 3
Kerusakan yg menyebabkan harddisk terdeteksi di BIOS tetapi tidak bisa digunakan, selalu muncul pesan error pada saat komputer melakukan POST. Biasanya ini disebabkan FIRMWARE dari harddisk tersebut yg bermasalah. Untuk gejala ini banyak terjadi pada harddisk merk Maxtor dengan seri nama-nama Dewa. Untuk memperbaikinya anda bisa download program Firmware dari website merk harddisk tersebut.
Level 4
Kerusakan yang menyebabkan harddisk benar tidak terdeteksi oleh BIOS dan tidak bisa digunakan lagi. Ini level yang tersulit menurut saya. Karena untuk perbaikannya kita butuh sedikit utak atik perangkat elektronika dan komponen dalamnya. Menganggulangi harddisk yang tidak terdeteksi oleh BIOS banyak cara.
Kerusakan yg terjadi pada level ini bisanya disebabkan Bad sector. Untuk menanganinya ada beberapa cara dan variasi percobaan, disesuaikan dengan merk harddisk dan banyaknya bad sector.
- Untuk penangan awal bisa gunakan perintah FORMAT C:/C (sesuaikan dengan drive yg akan diformat). /C digunakan untuk mebersihkan cluster yg rusak.
- Langkah kedua jika belum berhasil bisa gunakan program Disk Manager dari masing-masing pabrik pembuat harddisk.
- Jika belum berhasil juga anda bisa gunakan software HDDREG , silahkan download di internet programnya.
- Jika belum berhasil coba cara Low Level Format atau Zero File.
- Jika masih belum bisa, anda bisa lakukan pemotongan sector harddisk yg rusak, dengan cara membaginya dan tidak
menggunakan sector yang rusak.
Level 2
Kerusakan yang terjadi pada level 2 adalah Kehilangan Partisi harddisk dan Data . Ini bisa disebabkan oleh virus atau kesalahan menggunakan program utility. Ada yg perlu diperhatikan dalam mengembalikan Partisi harddisk yang hilang, yaitu kapasitas harddisk dan Jenis File Systemnya. Partisi dengan File System FAT lebih mudah dikembalikan dibanding NTFS atau File System Linux.
- Cek terlebih dahulu partisi harddisk dengan menggunakan FDISK atau Disk Manager
- Untuk mengembalikannya bisa gunakan software seperti Acronis Disk Director, Handy Recovery, Stellar Phoniex dll.
Level 3
Kerusakan yg menyebabkan harddisk terdeteksi di BIOS tetapi tidak bisa digunakan, selalu muncul pesan error pada saat komputer melakukan POST. Biasanya ini disebabkan FIRMWARE dari harddisk tersebut yg bermasalah. Untuk gejala ini banyak terjadi pada harddisk merk Maxtor dengan seri nama-nama Dewa. Untuk memperbaikinya anda bisa download program Firmware dari website merk harddisk tersebut.
Level 4
Kerusakan yang menyebabkan harddisk benar tidak terdeteksi oleh BIOS dan tidak bisa digunakan lagi. Ini level yang tersulit menurut saya. Karena untuk perbaikannya kita butuh sedikit utak atik perangkat elektronika dan komponen dalamnya. Menganggulangi harddisk yang tidak terdeteksi oleh BIOS banyak cara.
Cara Memperbaiki Hardisk Yang Tidak Terbaca
Level 1
Kerusakan yg terjadi pada turn ini bisanya disebabkan Bad sector. Untuk menanganinya ada beberapa cara dan variasi percobaan, disesuaikan dengan merk harddisk dan banyaknya bad sector.
- Untuk penangan awal bisa gunakan perintah FORMAT C:/C (sesuaikan dengan expostulate yg akan diformat). /C digunakan
untuk mebersihkan cluster yg rusak.
- Langkah kedua jika belum berhasil bisa gunakan module Disk Manager dari masing-masing pabrik pembuat Harddisk.
- Jika belum berhasil juga anda bisa gunakan module HDDREG , silahkan download di internet programnya.
- Jika belum berhasil coba cara Low Level Format atau Zero File.
- Jika masih belum bisa, anda bisa lakukan pemotongan zone harddisk yg rusak, dengan cara membaginya dan tidak menggunakan zone yang rusak.
Level 2
Kerusakan yang terjadi pada turn 2 adalah Kehilangan Partisi Harddisk dan Data . Ini bisa disebabkan oleh pathogen atau kesalahan menggunakan module utility. Ada yg perlu diperhatikan dalam mengembalikan Partisi harddisk yang hilang, yaitu kapasitas harddisk dan Jenis File Systemnya. Partisi dengan File System FAT lebih mudah dikembalikan dibanding NTFS atau File System Linux.
- Cek terlebih dahulu partisi harddisk dengan menggunakan FDISK atau Disk Manager
- Untuk mengembalikannya bisa gunakan module seperti Acronis Disk Director, Handy Recovery, Stellar Phoniex dll.
Level 3
Kerusakan yg menyebabkan harddisk terdeteksi di BIOS tetapi tidak bisa digunakan, selalu muncul pesan blunder pada saat komputer melakukan POST. Biasanya ini disebabkan FIRMWARE dari harddisk tersebut yg bermasalah. Untuk gejala ini banyak terjadi pada harddisk merk Maxtor dengan seri nama-nama Dewa. Untuk memperbaikinya anda bisa download module Firmware dari website merk harddisk tersebut.
Level 4
Kerusakan yang menyebabkan Harddisk benar tidak terdeteksi oleh BIOS dan tidak bisa digunakan lagi. Ini turn yang tersulit menurut saya. Karena untuk perbaikannya kita butuh sedikit utak atik perangkat elektronika dan komponen dalamnya. Menganggulangi harddisk yang tidak terdeteksi oleh BIOS banyak cara.
- Mengecek arus listrik yg mengalir ke harddisk
- Mengganti IC pada mainboard Harddisk
- Buka Penutup Cover harddisk dan cek posisi Head harddisk
- Cara yg impassioned harddisk yg rusak bisa dikanibal dengan harddisk yg lain yg keruskan berbeda, bisa dengan cara mengganti maiboardnya atau mengambil IC nya.
Cara Memperbaiki Hardisk Yang Tidak Terbaca
Langkah 1: Pastikan harddisk sudah mendapatkan catudaya dari PSU. Kesalahan sepele seperti ini bisa saja terjadi. Mengingat letak harddisk yang biasanya di bagian depan casing. Terkadang Anda menghubungkannya dengan cabang power dari fan, yang tidak mendapatkan pasokan daya dari PSU. Hal ini bisa juga diakibatkan minimnya jumlah konektor daya dari PSU.
Langkah 2 : Pastikan setting master dan slave harddisk tepat seperti yang diinginkan. Atau jika Anda ingin memanfaatkan konfigurasi pada cable select, pastikan menggunakan konfigurasi tersebut pada kedua harddisk, lama dan baru Anda.
Langkah 3 : Jika Anda menginginkan memanfaatkan konfigurasi cable select, perhatikan pemasangan kabel IDE pada harddisk. Beberapa kabel terbaru, sudah memberikan tanda khusus, untuk membantu menentukan konektor mana yang akan dianggap sebagai master, dan konektor mana yang akan dianggap sebagai slave. Jika tidak tersedia, cara paling mudah adalah dengan aturan dasar berikut. Konektor yang terletak diujung diperuntukkan sebagai master. Sedangkan konektor di tengah, akan dianggap sebagai slave.
Langkah 4 : Jika itu semua belum dapat menyelesaikan masalah, maka alternatif jawabannya ada pada setting BIOS. Pada pilihan utama Integrated Peripheral, biasanya terdapat pilihan untuk IDE controller. Di sini juga terdapat pilihan untuk setting controller harddisk SATA. Sekiranya Anda mengalami masalah serupa, saat ingin menambahkan harddisk baru ber-interface SATA. Khusus untuk harddisk SATA dan Windows, jangan lupa untuk menginstalasi driver yang biasanya disertakan oleh produsen motherboard. Atau updatenya, tergantung chipset motherboard yang digunakannya.