Pasarkan Pisang Girang via Facebook dan Twitter

Ahmad Lutfi Amrullah telah merasakan manisnya laba berbisnis kudapan ringan. Dengan bermodal semangat dan kreativitas, pria berusia 23 tahun itu pun sukses menjadi pengusaha kuliner di Surabaya.

Sebenarnya tidak terlintas dalam benak Lutfi untuk memulai karir dengan menjadi pengusaha pisang goreng. Semua itu hanya diawali dengan kebetulan saja. Ketika itu, dia membeli sebuah pisang goreng saat melintas disebuah warung makan.“Saya melihat gorengan pisang yang sederhana, mengapa gak saya buat lebih modern dengan tampilan menarik dan ada toppingnya,” katanya.



Dia pun terkesan saat menikmati pisang goreng. Selain manis dan gurih, bahan-bahan untuk membuatnya pun tidak sulit didapat. Dari pengalaman itu, timbul ide Lutfi untuk membuat pisang goreng dan dipasarkan.”Karena saya rasa pisang goreng ini tidak ada matinya dari saya kecil sampai gede gini tetap dinikmati,” ungkap pria yang hobi hiking itu.

Lutfi pun berusaha membuat resep membuat pisang goreng yang pas di lidah. Beberapa kali dia mulai mencoba-coba agar pisang goreng racikannya menimbulkan kesan berbeda dari umumnya.”Saya mencoba-cobanya agar terasa berbeda dengan resep yang lain,” katanya.

Setelah mendapat komposisi yang pas, Lutfi pun mengumpulkan modal untuk memulai usahanya itu. Modal itu dikumpulkan dari uang sakunya yang dikumpulkan selama beberapa bulan. Kala itu, dia punya modal sebesar Rp 4 juta.”Setelah mendapat resep yang dirasa pas, dengan modal awal produksi sekitar 4 jutaan dari mengumpulkan uang saku,” katanya.

Tak lama kemudian, Lutfi pun memulai bisnis pisang gorengnya. Mulanya, pisang goreng hasil racikan Lutfi itu dipasarkan secara komvensional, dari mulut ke mulut. Menjualnya kepada tetangga dekat dan warung sekitar.

Tak lama kemudian, dia mulai mengembangkan usahanya dengan merubah sistem pemasarannya menjadi lebih modern. Kini, bisnis pisang goreng pun bisa dilakukan lewat dunia maya seperti facebook dan twitter.

Selain itu, Lutfi juga menggunakan sistem delivery yang dilakukannya sendiri. Prinsipnya, setiap usaha yang dirintis dari nol harus dimulai dengan pemasaran yang benar-benar jitu. Salah satunya adalah lewat media online.

Kini, Lutfi sudah mereguk hasil dari kerja kerasnya itu. Setiap harinya, dia berhasil menjual 80 pack pisang goreng denghan harga per packnya mencapai Rp 6 ribu. Agar berbeda dengan pisang goreng lain, Lutfi memberikan nama pisang goreng karyanya itu menjadi Pisang Girang. Setiap bulan, omset dagangan Lutfi mencapai Rp 14 juta. “Saya beri nama pisang girang yang terdengar agak negatif namun memiliki makna yang berbeda pada umumnya. Girang sendiri berarti gila rame banget, nama ini juga sebagai doa untuk menggaet pelanggan. Kata-kata ini juga terdengar mudah di ingat di telinga pelanggan,” terangnya.

Lutfi berencana untuk melebarkan sayapnya dengan membuka bisnis gorengan lainnya seperti ote-ote saus padang dan sosis telo kreasinya sendiri. Selain itu, beberapa gerai baru juga akan dibuka di Semolowaru dan Mulyosari.Disamping itu, ada tawaran untuk membuka gerainya di luar kota seperti Probolinggo dan sekitarnya. ”Meski girang yang pada umumnya bermakna negatif tapi saya mencoba untuk menjadikan nama ini menjadi positif dan membuat usaha saya benar-benar ramai,” tambahnya lagi.

Satu hal yang dipegang Lutfi dalam menjaga produknya adalah memilih bahan berkualitas. Disamping itu, resep baru juga dicoba agar pelanggan tidak bosan ketika menjajal menu masakannya.

Memang, jiwa bisnis Lutfi sudah muncul sejak dia menempuh kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Saat itu, beberapa bidang usaha pun dicoba dijalani, diantaranya catering dan membuat lilin. Bahkan, dia juga pernah join dengan teman-temannya untuk menjual teh racikan sendiri.

Resep pisang goreng bikinan Lutfi sebenarnya cukup simple. Sebagai bahan dasarnya, dia memakai pisang, tepung dan campuran gula yang digoreng. Setelah tepung dan gula dilarutkan, pisang yang sudah dikupas dimasukkan donan tepung yang dicampur gula. Sedangkan untuk saos siramannya, dipilihnya aneka rasa seperti Tiramizu dan krim wafer yang dilarutkan. m11

Tawarkan Diskon Untuk Menarik Pelanggan

Setiap pembeli diibaratkan seorang raja. Lutfi pun akan memberikan pelayanan maksimal agar pelanggannya itu puas dan keinginan terpenuhi. Salah satunya dia mengajarkan agar pelayannya itu selalu tersenyum atau ramah dengan pembeli saat menyajikan masakannya.”Harus ada pelayanan yang maksimal agar mereka senang,” katanya.

Cara lain yang digunakan agar pelanggan tertarik adalah dengan memberikan diskon. Trik itu dilakukan agar pembeli selalu ingat dan nanti kembali lagi ke gerainya.”Kami memberikan diskon 16,7 persen untuk pelanggan yang sering mengunjungi gerai pisang girang ini. dengan diskon seperti itu pembeli akan penasaran dengan diskon yang diberikan dan berharap untuk mencoba lagi pisang goreng ini,” jelasnya.

Disamping itu, dia juga mendesain bungkus yang pisang itu dengan bagus dan simple. Agar pembeli juga tertarik dan kembali mendatangi gerainya. ”Dengan pack yang didesain sedemikian rupa, sebagai pemanis yang membuat produk ini menjadi menarik dan terlihat modern, daripada produk pisang goreng yang hanya menggunakan tas plastik,” ujarnya.


Dia pun berprinsip untuk tidak mengecewakan pelanggan.”Mangkanya saya menggunakan bahan yang terbaik dengan menggunakan pisang raja yang manis, agar lebih menguatkan rasa pisang girang ini. dan lupa variasi rasa topping yang membuat kudapan ini semakin di gemari,” jelas pria yang pernah ikut Pala.m11