Fakta Kuliah di Malaysia

Potret Perkuliahan di Malaysia

Menuntut ilmu sangat dianjurkan dalam agama Islam. Bahkan garansi bagi orang yang ikhlas hendak menuntut ilmu laksana orang yang pergi berjihad yang setiap langkahnya bernilai pahala. Maka tidaklah berlebihan jika Islam menganjurkan umatnya untuk merantau ke seluruh dunia mengkaji kehidupan orang-orang silam untuk mencari i’tibar. Sebuah ungkapan Tuntutlah Ilmu dari Buaian Sampai ke Liang Lahat merupakan sebuah pesan dari Nabi untuk umatnya agar tidak henti-hentinya menuntut ilmu walaupun dengan melakukan perjalan yang cukup jauh demi tarcapainya ilmu pengetahuan.
Malaysia dengan keanekaragaman budaya, agama dan rasnya dengan Islam sebagai agama resminya merupakan tujuan bagi para pelajar di dunia. Pada awal 2011 dilaporkan bahwa Malaysia menjadi tujuan pendidikan ke-11 terbesar dunia disebabkan perkembangan dinamik institusi dan pusat-pusat pengajian swastanya, bahkan tercatat sebanyak 90.000 pelajar dari 100 negara di dunia sedang belajar di negeri jiran ini.
Lalu bagaimana pendidikan di Malaysia? Mengapa menuntut ilmu ke sana? Bagaimana kondisi perkuliahan dan mahasiswanya? Apakah syarat masuknya dan adakah peluang beasiswa bagi yang ingin mengenyam pendidikan di negeri itu?.Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan dijawab oleh penulis berdasarkan pengalaman yang penulis rasakan.

Sekilas pendidikan di Malaysia
Malaysia merupakan negara federal dengan 13 negara bagian dan 3 Wilayah Persekutuan. Suku Melayu menjadi yang terbesar dari populasi di Malaysia. Komunitas lain Tionghoa, India, dan lain-lain. Bahasa Melayu menjadi bahasa nasional. Namun bahasa Inggris, Mandarin, dan Tamil juga digunakan secara luas dalam komunikasi sehari-hari. Mengingat bahasa nasional Malaysia ialah bahasa Melayu, mahasiswa atau pekerja asal Indonesia tidak banyak menemui kesulitan dalam komunikasi, walaupun terdapat beberapa kata yang sama namun mengandung arti berbeda.
Sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, Malaysia memiliki perhatian yang cukup besar terhadap dunia pendidikan karena mereka sadar bahwa tidak ada satu peradaban yang maju kecuali dengan ilmu pengetahuan. Pendidikan menjadi tanggung jawab negara federal, sistem pendidian nasional meliputi pendidikan prasekolah hingga perguruan tinggi yang berada di bawah pantauan Kementerian Pendidikan Malaysia. Upaya pemerintahan Malaysia membuat negerinya sebagai salah satu pusat ilmu pengetahuan di Asia kian wujud dengan perhatiannya dengan dunia pendidikan yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dengan diberikannya anggaran yang cukup tinggi untuk pendidikan yang tidak kurang dari 30 persen anggaran Malaysia digunakan untuk pengembangan pendidikan.
Malaysia menerapkan pendidikan dasar selama enam tahun yang biasanya sekolah dasar ini dimulai pada usia tujuh tahun. Selanjutnya pendidikan menengah selama lima tahun:  tiga tahun menengah rendah atau menengah pertama, dan dua tahun menengah atas. Bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Seluruh pendidikan ini gratis bagi masyarakat Malaysia.
Bagi para pelajar Malaysia yang hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, mereka harus mengikuti delapan belas bulan sekolah tambahan yang dikenal dengan form six-kelas 6- dan mengikuti Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia(STPM). Sebagai alternatif STPM diperkenalkanlah program matrikulasi. Siswa yang menamatkan program ini selama 12 bulan, dapat mendaftar di beberapa universitas lokal. Sebanyak 10 persen kursi program matrikulasi ini diperuntukkan bagi pelajar non-Malaysia, sedangkan sisanya untuk warga Malaysia atau bumiputera.   

Mengapa ke Malaysia
Ada beberapa alasan mengapa belajar di Malaysia. Pertama, Malaysia menawarkan pendidikan berstandar internasional dengan monitoring secara langsung oleh Kementerian Pengajaran Tinggi Malaysia melalui aturannya yang sangat ketat.Kedua, kerjasama perguruan tinggi Malaysia dengan beberapa perguruan tinggi kenamaan dunia. Ketiga, perguruan tinggi milik negara dan swasta banyak melakukan kolaborasi dalam bidang penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas. Keempat kesempatan meneliti yang cukup luas dengan perpustakaan yang lengkap. Kelima memiliki dosen-dosen ahli yang didatangkan dari berbagai negara. Masih banyak alasan lain mengapa seseorang memilih kuliah di Malaysia, di antaranya: biaya kuliah dan kehidupan lebih murah, prosedur permohonan visa yang mudah, Malaysia sebagai negeri yang bebas dari ancaman bencana alam, negeri yang terdiri dari berbagai macam ras dan agama namun masyarakatnya dapat hidup rukun aman dan damai.
Alasan penting lainnya adalah legitimasi dan otoritas. Disadari atau tidak negara kita masih percaya bahwa lulusan luar negeri masih dianggap lebih keren dan qualifieddaripada lulusan dalam negeri. Dengan begitu beberapa mahasiswa sadar bahwa ketika kembali ke negeri asal akan lebih diterima dan dihormati oleh orang-orang di negerinya.

Kondisi perkuliahan
Karena penulis mengenyam pendidikan di University of Malaya maka penjelasan ini sesuai dengan pandangan penulis di universitas tersebut. Secara umum, Malaysia merupakan negara yang berkembang dengan ilmu pengetahuannya baik yang bercorak keislaman maupun lainnya. Jumlah pelajar Indonesia yang datang ke Malaysia saat ini sekitar 16.000 dalam berbagai jenjang. Salah satu universitas yang menjadi tujuan pelajar Indonesia ialah University of Malaya. Universitas ini merupakan kampus pertama yang didirikan di Malaysia yang merupakan gabungan dari dua institusi yaitu King Edward VII College of Medicine(1905) dan Raffles College(1928). 
Universitas Malaya memiliki visi menjadi institusi pendidikan tinggi ternama di dunia dalam penelitian, inovasi, penerbitan, dan pengajaran. Didukung rumah sakit penelitian terbesar di Malaysia yaitu Pusat Perobatan Universiti Malaya, dua akademi, 12 fakultas, tiga institut dan tiga pusat akademik yang bersifat menyeluruh merangkumi bidang perobatan, sains, teknologi serta sains sosial dan sains kemasyarakatan.
Sebagai universitas penelitian sebagaimana slogannya “The Leader in Research and Innovation” universitas ini telah melahirkan banyak alumni, bahkan kebanyakan para pemimpin nomor satu di negri itu merupakan alumni dari kampus tersebut.  Universitas ini memiliki sumber kajian keilmuan yang beragam, didukung banyak profesor dan doktor yang mengajar di tingkat pendidikan strata satu (S1). Fenomena ini sangat berbeda dengan kondisi di Indonesia, di mana para profesor dan doktor hanya mengajar pada strata dua (S2) dan tiga (S3). Hal ini bisa jadi karena keterbatasan SDM yang dimiliki oleh bangsa kita atau karena para ilmuwan Indonesia lebih senang tinggal dan meneliti di luar negeri.
Di sisi lain, sistem pengajaran dan administrasi di University of Malaya sudah demikian modern dengan memfungsikan beragam sarana elektronik untuk kemudahan transformasi ilmu. Kemudahan dalam memfungsikan sarana elektronik menjadikan mahasiswa dapat mengembangkan berbagai keahliannya di universitas yang mengedepankan riset ini secara optimal. Sistem perkuliahan dan kelulusan yang ketat, didukung perpustakaan yang lengkap serta kewajiban menghadiri seluruh mata kuliah yang diberikan menjadikan University of Malaya sebagai universitas terbaik di Malaysia.
Secara umum, mahasiswa yang belajar di University of Malaya memilih tinggal di kawasan yang berdekatan dengan kampus demi mempermudah mereka untuk bepergian dan beraktivitas di kampus. Namun ada beberapa mahasiswa yang memilih berdomisili di dalam kampus, hal ini dikarenakan beberapa kegiatan dan keorganisasian yang harus mereka ikuti.
Rata-rata mahasiswa menyewa satu apartemen atau rumah dengan cara berkongsi. Biaya sewa berkisar antara 800-1.000 ringgit dengan dihuni oleh 4-6 orang. Sedangkan biaya makan dan minum berkisar antara 4-5 ringgit, namun bisa lebih murah jika memasak sendiri. Jika pun ingin tinggal di dalam kampus pihak universitas telah menyediakan 12 kolej (asrama) yang setiap asrama dilengkapi dengan fasilitas kafetaria, fotokopi, fasilitas olahraga, hall, ruang belajar, fasilitas komputer dan lainnya. Rata-rata mahasiswa yang berdomisili di asrama dikenakan biaya sewa sekitar 300 ringgit per bulan. Sedangkan biaya makan dan minum 4-5 ringgit dan yang berdomisili di dalam kampus dilarang memasak sendiri.
Untuk transportasi, pihak kampus menyediakan bis untuk mahasiswa yang berdomisili di dalam dan sekitar kampus. Namun motor tetap menjadi alat transportasi pilihan bagi kebanyakan mahasiswa, hal ini berkaitan dengan efisiensi dan pengaturan waktu. Beberapa mahasiswa yang sudah berkeluarga dan yang mempunyai kelebihan secara finansial malah banyak yang menggunakan mobil sebagai alat transportasi karena kenyamanannya

www.ceaster.com Ceaster Corp