Akibat Sindrom Langka, Balita Ini Tak Pernah Merasa Kenyang


 
Sumber : www.dailymail.co.uk
Jika biasanya orangtua selalu di buat pusing dengan balita yang susah makan. Hal tersebut tidak berlaku pada ibu dari seorang balita berusia 23 bulan asal Cheseterton, Staffordshire yakni Geezer Buxton. Semangkuk bubur lengkap dengan campuran sayur beserta potongan ayam dengan porsi besar bahkan tak pernah cukup untuk membuat balita lucu ini merasa kenyang. Ia masih berhasrat memasukan apapun yang masih bisa digapai tangan, ke dalam mulutnya.
Bukan karena nafsu makannya yang selalu meruah ketika melihat makanan. Namun bocah berkulit putih ini memang menderita sebuah sindrom langka yang membuatnya selalu merasa lapar. Sindrom aneh itu dinamakan Prader-Willi Syndrome (PWS). Syndrome ini membuat Geezer tak pernah menyadari bahwa apa yang ia makan sudah cukup. Kondisi seperti ini hanya menjangkiti satu dari sekitar 15 kelahiran di Inggris setiap tahunnya.
Syndrome ini membuat penderitanya terobsesi pada makanan, obsesi seperti ini biasanya dimulai sebelum sang anak berusia 6 tahun. Selain tak pernah merasa kenyang, para penderita PWS biasanya ditandai dengan keterbelakangan mental. Perkembangan fisik dan emosionalnyapun cenderung berjalan lambat. Begitupun dengan Geezer, sejak lahir kondisi Geezer sudah digolongkan kurang ‘normal’. Bocah ini harus menjalani perawatan intensif dan makan dari tabung infuse selama 10 hari. Setelah itu, baru dokter memperbolehkan Gezzer dibawa pulang.
Namun, saat usia Gezzer menginjak tiga minggu, dokter mendiagnosa bocah malang ini menderita PWS. Orangtuanya lantas membawa Geezer ke dokter karena tubuhnya tak kunjung responsive terhadap rangsangan. Orangtua Geezer khawtir jika putranya menderita autis. Namun ternyata kenyataan yang harus mereka terima lebih menyakitkan lagi.
Tragisnya, dokter tak pernah tahu penyebab hal tersebut terjadi. Dokter bahkan mendiagnosis bahwa Geezer hanya memiliki kemungkinan hidup hingga 50 persen. PWS disebut-sebut sebagai penyakit genetic, namun pada kebanyakan kasus yang dijumpai penyakit ini tidak ‘diwariskan’ secara turun-temurun namun terjadi begitu saja secara acak.
Kini Geezer tumbuh layaknya balita normal, namun sayangnya meski usianya sudah hampir dua tahun balita ini belum bisa mengucapkan kalimat pertamanya, bahkan saat ini Geezer baru belajar merangkak. Kedua orang tua Geezer yakni, Michelle Sargeant dan Craig Buxton amat khawatir dengan tumbuh kembang sang anak, karena mereka tahu jagoan kecilnya itu tidak akan bisa hidup mandiri karena ia harus selalu ‘diamankan’ dari segala makanan oleh kedua orang tuanya.
Menurut pengalaman para orang tua yang memiliki anak yang menderita PWS mengaku bahwa mereka harus selalu ‘mengamankan’ putera/puterinya dari jangkauan makanan. Namun meski begitu mereka akan terus melakukan apa saja untuk bisa mendapatkannya. Bahkan, kabarnya para penderita PWS bisa sampai menggigiti dirinya hingga meninggal akibat hasrat makan yang begitu besar. Michelle sendiri mengaku bahwa ia harus benar-benar bekerja ekstra untuk mengontrol makanan yang dimasukan ke mulut putera, lengah sedikit hal tersebut akan berbahaya. Karena pada kejadian sebelumnya, ia pernah mengalami putera sampai melahap biscuit anjing, sabun hingga plester dinding. Hingga sampai saat ini, Michelle hanya bisa pasrah pada keadaan dan berharap pada keajaiban tuhan dengan tumbuh kembang sang putera.

www.ceaster.com Ceaster Corp